Kali ini gue ingin post sesuatu yang sebenernya gak berhubungan sama tugas TIK yang selama ini gue gembar-gemborkan. Gue akan memposting naskah drama yang gue buat untuk tugas sekolah. Naskah ini gue buat dengan penuh kesabaran namun sayangnya tidak dengan kesadaran.
Jangan salah! Naskah gue ini telah memenangkan penghargaan naskah terbaik dari guru Bahasa Indonesia yang namanya gak bisa gue sebutin. Penghargaan ini baru gue terima barusan setelah ujian praktek selesai. Gue juga gak ngerti kenapa gue bisa menang, nyatanya ini naskah bener-bener gue susun amburadul.
Naskah ini bercerita tentang 3 orang siswa populer dari kelas XI IPA-2 di SMA SAYUR LODEH yang punya sifat berbeda. Mereka bertiga akan menerima keajaiban dari 2 buah kata yakni THANKS & SORRY.
Gue mulai perkenalan dari karakter-karakter yang ada di naskah ini.
Yang pertama adalah Winda, cewek cantik dan jenius luar binasa. Karakternya gue bikin sombong dan egois dan membenci kata maaf dan terima kasih karena menurutnya dia tidak membutuhkan orang lain, jadi menurutnya kata-kata itu sama sekali gak bermanfaat.
Yang kedua adalah Fahri, cowok ganteng kalem yang alim luar biasa sehingga ia menjadi idola sekolah. Sengaja gue buat ini karakter jadi thanks and sorry addict biar ada konflik dengan Winda. Cowok ini sedianya adalah seorang cowok yang penuh perhatian dan ramah sehingga dijuluki malaikat tanpa sayap. Namun ada yang salah dengan kebaikannya itu.
Yang ketiga adalah Bimo, cowok ganteng tajir yang oonya minta uang (bukan minta ampun lagi). Cowok playboy yang sering gonta-ganti cewek namun nggak pernah bisa menangkap cinta yang sebenarnya. Naksir pada Winda namun nggak pernah digubris.
Yang selanjutnya adalah Trio Doremi, dengan leader Dona dan anggota Rena dan Mia. Mereka ada tukang gosip profesional yang tau semua hal-hal tidak penting dari Kutub Utara sampai Kutub Selatan. Dona adalah karakter yang serakah, dia seneng pedekate dengan Fahri maupun Bimo, kesel abis sama yang namanya Winda. Rena dan Mia adalah fans Bimo sampai mati, apapun yang terjadi pada Bimo mereka selalu membela.
Karakter selanjutnya adalah Tia dan Via. Tia dan Via adalah anak kembar nggak identik malah sama sekali gak ada mirip-miripnya yang merupakan fans sampai matinya Fahri. Sahabat yang tidak anggap oleh Winda.
Yang ke-entahlah, yang jelas ini yang terkahir, adalah Pak Guru. Sebenarnya awalnya karakter ini kepaksa gue buat, jadi sifatnya gak ada yang spesial, alasannya ga bisa gue kemukakan karena ini R A H A S I A. Namun seiring berjalannya ketidakwarasan gue, gue menemukan sesuatu yang baru dari karakter Pak Guru ini.
Well, sekian aja perkenalan karakter.. Sekarang gue mau ngasih prolognya. Check this out!
Thanks
& Sorry
Kehidupan itu dinamis, kadang berada di atas kadang berada di bawah. Ada
kalanya, kita menjadi bintang yang menjadi sorotan semua orang namun ada
kalanya kita menjadi batu kerikil yang terinjak. Hidup tidak pernah konsisten,
tidak mungkin kita selalu salah dan tidak mungkin kita selalu benar. Tak selamanya kita ingat akan sesuatu, kadang
kita bisa melupakan hal yang paling penting sekali pun.
Dua kata ini adalah kata yang
sering terlupakan. Namun, kata-kata ini sangatlah berharga, baik saat kita
berada di atas maupun berada di bawah, baik kita sedang menjadi bintang maupun
menjadi batu kerikil, saat kita berkata salah maupun berkata benar, kata-kata
ini selalu mengiringi dan selalu menanti untuk terucap. Namun kadang, kita malu
untuk mengatakannya. Kadang, kita tidak menyadari makna kata-kata itu… Kita
terus bersembunyi dan menyombongkan diri..
Hidup itu adalah pembelajaran.. Belajar
untuk memahami dan memaknai apa arti kehidupan. Tak ada salahnya memahami kedua
kata itu, tak ada salahnya untuk memahami kehidupan.
-To Be Continued-
Bagaimana kisah ketiga siswa populer itu?
Apakah dua kata itu akan merubah semuanya?
Kita nantikan posting selanjutnya~
Annyeong!^^
Terima kasih dan maaf adalah dua dari kata-kata bermakna yang sering terlupakan..
~Taerin Shin~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar